Bagi sebagian wisatawan asing atau lokal berkunjung ke Tirta Empul adalah sebuah kegiatan ritual yang bisa memberikan efek manfaat baik bagi jiwa orang. Pura Tirta Empul adalah sebuah tempat mandi dengan air tuk atau sumber mata air asli dari jaman sebelum presiden pertama Indonesia naik. Tirta Empul mulai diresmikan sebagai tempat wisata religi saat presiden pertama naik jabatan.
Daya Tarik Tirta Empul
Tirta Empul Tempat Wisata Bali berbentuk kolam pemandian dengan suhu air yang dingin (bukan pemandian air panas atau hangat) yang terdiri dari beberapa titik pancuran. Setiap turis yang datang mandi dipercaya bisa mengurangi efek buruk yang ada dalam jiwa mereka sehingga mulai berpikir baik setiap langkah kehidupan.
Empul tirta memiliki kualitas air yang masih sangat baik dan jernih hingga saat ini tapi ada beberapa momentum kualitas airnya agak terganggu karena efek limbah yang tinggi. Kendati demikian, saat ini airnya telah menjadi jernih kembali dan terbuka untuk pemandian.
Sejarah Tirta Empul
Pura Tirta Empul mulai didirikan area sumber mata air tanah pada tahun 962 M di masa kejayaan pemerintahan Wangsa Warmadewa raja Sri Candrabhayasingha Warmadewa. Kata pura bermula dari sumber mata air tanah disebut dengan “Tirta Empul” aliran airnya dari sungai Pakerisan. Tempat wisata Pura Tirta Empul ini terbagi jadi 3 yakni:
- Jaba Pura (halaman depan)
- Jaba Tengah (halaman tengah), area Jaba Tengah terdapat 2 kolam dihiasi sebanyak 30 titik lubang pancuran. Yang setiap titiknya diberi nama Pengelukatan, Pebersihan, dan Sudamala dan Pancuran Cetik (racun)
- Area jeroan (halaman dalam).
- Daya tampung Tirta Empul satu kolamnya bisa muat hingga 15 orang. Untuk kolam besar bisa muat hingga 30 orang.
Larangan Di Lokasi Wisata
- Saat mandi, para turis tetap memakai pakaian penuh.
- Dilarang berbicara negatif di area tempat sakral
- Tidak diperbolehkan membawa makanan dan minuman ke dalam pura
- Tidak diperbolehkan bersikap negatif
- Harus mematuhi anjuran dari pengawas pura tersebut.
Setelah sobat selesai dengan ritual di sana maka bisa menikmati suasana istana tampak siring yang lokasinya tidak jauh dari Tirta Empul ya, sembari menikmati ayam betutu yang tersaji di warung persawahan. Suasana pura boleh dikatakan masih asri karena agak jauh dari keramaian wisata utama Bali.
Kunjungan Pura Tirta Empul tidak memakan biaya tiket masuk karena termasuk tempat religi yang sangat sakral. Sobat yang bukan dari penduduk setempat biasanya akan diberikan selendang kuning di area pinggang. Selama mengunjungi area Bali tertentu selendang tersebut tidak boleh dilepaskan. Selain itu sobat jangan sampai menyentuh sesaji dupa yang ada di area Bali. Karena sesaji tersebut adalah persembahan bagi para dewa yang ada di sekitarnya.