PAKET TOUR JOGJA
King Adventure Indonesia menyediakan Paket Tour di wilayah Jogja dan sekitarnya. Program ini tak kalah menarik dengan Paket Outbound yang telah di sampaikan di atas. Paket Tour De Jogja Adventure yang dapat diambil adalah sebagai berikut :
1. Tour Ke Candi Borobudur
Candi Borobudur! Siapa yang enggak pernah mendengar nama itu? Candi Borobudur sudah cukup akrab ditelinga sejak kita belajar di sekolah dasar. Sebagai orang Indonesia, seharusnya kita bangga karena memiliki banyak peninggalan sejarah yang bernilaisenikaryatinggi, arsitektur yang sangatlegendaris. Candi Borobudur ini juga dianggapsebagai Candi Buddha terbesar di Indonesia bahkanmasuk juga terbesar di dunia. Dan Candi Borobudur inisudahdiakui UNESCO padasekitartahun 1991 sebagai salah satu situs warisan dunia.
2. Tour Ke Candi Prambanan
Keindahan Candi Prambanan dan beberapa candi di sekitarnya, seperti Candi Ratu Boko, Candi Plaosan, Candi Sewu dan lain-lain, serta letaknya di jalan Raya Yogyakarta-Solo yang sangat mudah dijangkau membuatnya tidak pernah sepi pengunjung.
Hamparan rumput dan taman yang luas juga menambah keasrian destinasi ini. Membuat wisatawan betah berlama-lama untuk menikmati suasananya. Paling tidak, sedikit demi sedikit untuk menyempurnakan kecantikan Candi Prambanan, juga kecantikan Roro Jonggrang yang sudah tersohor di seantero jagat
3. Tour Ke Keraton Yogyakarta
Keraton Yogyakarta adalah sebuah bangunan yang telah menjadi landmark dari Provinsi Yogyakarta. Sangat di sayangkan sekali jika berkunjung ke Yogyakarta tidak mengunjungi Keraton. Lalu apa yang membuat keraton ini menjadi landmark dan Menjadi Cermin Kosmologi dan Arsitektur Jawa?
Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat atau Keraton Yogyakarta merupakan istana resmi Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat yang kini berlokasi di Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia. Walaupun kesultanan tersebut secara resmi telah menjadi bagian Republik Indonesia pada tahun 1950, kompleks bangunan keraton ini masih berfungsi sebagai tempat tinggal sultan dan rumah tangga istananya yang masih menjalankan tradisi kesultanan hingga saat ini.
4. Tour Ke Jalan Malioboro
Siapa yang tak tahu dengan Malioboro. Nama Malioboro sudah tidak asing lagi di telinga kita semua. Malioboro sudah menjadi ikon khas dari Yogyakarta. Tak terhitung berapa banyak wisatawan local maupun asing yang tiap tahun berkunjung ke Malioboro.
Lalu apa sih sebenernya Malioboro itu ? Baik, langsung saja kita akan berbagi cerita tentang Malioboro.
Malioboro merupakan sebuah jalan yang berada di pusat Kota Yogyakarta. Malioboro menjadi salah satu tempat wisata yang terkenal dan favorit di Jogja. Bahkan grup musik KLA Project mengabadikannya dalam sebuah lagu berjudul Yogyakarta, yang menjadi hits di tahun 90 an.
Jalan Maliboro terletak disebelah selatan Tugu Jogja (selatan jalan Mangkubumi) yang memanjang ke utara selatan sepanjang sekitar 1 km. Disepanjang jalan ini, banyak pedagang kaki lima yang menjual berbagai macam cindera mata unik khas Jogja. Dari mulai souvenir, kalung, dompet, tas sampai kaos dan pakaian yang menjadi ciri khas Jogja.
Banyak wisatawan yang datang untuk berbelanja, menikmati suasana Jogja ataupun sekedar berfoto. Lokasi foto yang paling favorit adalah di ujung utara dan selatan jalan Malioboro. Wisatawan yang datang berombongan dengan menggunakan bis, biasanya berfoto di ujung utara jalan Malioboro. Disamping karena lokasinya yang dekat dengan tempat parkir bis, di lokasi tersebut memungkinkan pengambilan foto dengan background aktivitas jalan Malioboro dan papan nama jalan.
5. Belanja Oleh-oleh Dagadu & Bakpia Patok
Apa sih itu Dagadu? Dagadu adalah sebuah merek dagang berupa suatu rancangan grafis yang dibuat pada cenderamata, terutama baju atau kaos, gantungan kunci, gambar tempel (stiker) dan lain-lain. Merek Dagadu merupakan milik sebuah perusahaan yang bernama PT. Aseli Dagadu Djokdja yang berkedudukan di Yogyakarta. Dagadu saat ini telah menjadi salah satu ikon cenderamata khas Yogyakarta. Dagadu pertama kali digagas oleh 25 orang yang merupakan mahasiswa dan alumni mahasiswa arsitektur Universitas Gadjah Mada Yogyakarta pada tahun 1994. Perusahaan yang menaungi produk-produk berlabel Dagadu ialah PT. Aseli Dagadu Djokdja yang didirikan pada 4 Januari 1994.
Yogyakarta adalah kota yang menyimpan sejuta kenangan. Eits, jangan baper yak. Dari sejuta kenangan tersebut ada satu nama yang muncul yaitu Bakpia Pathok. Mendengar Bakpia Pathok pasti pikiran kita bakalan tertuju ke salah satu kota yaitu Yogyakarta. Namun siapa sangka sebenarya bakpia bukan makanan asli dari Jogja melainkan dari Tiongkok. Wow!
Di negara asalnya, Bakpia memiliki nama asli Tou Luk Pia (berasal dari dialek Hokkian) yang secara harafiah berarti kue yang berisi daging. Entah lidah siapa yang pertama kali ‘terpeleset’ menyebutnya menjadi Bakpia. Meskipun berasal dari China, Bakpia yang ada di Yogyakarta telah mengalami adaptasi rasa dan evolusi bentuk yang disesuaikan dengan lidah masyarakat lokal. Bakpia yang ada di Yogyakarta tidak lagi berisi daging, melainkan berisi kacang hijau. Lantas bagaimana awal mula Bakpia menjadi makanan khas Yogyakarta?
Pada tahun 1948, ada keluarga keturunan Tionghoa bernama Goei Gee Oe yang mencoba membuat Bakpia sebagai industri rumahan. Saat itu Bakpia buatannya tidak dijual di toko melainkan dijajakan secara eceran, dari rumah ke rumah. Bakpia buatan Goei Gee Oe itu juga belum dikemas dan diberi label seperti saat ini. Melainkan hanya dimasukkan dalam besek (wadah makanan berbentuk kotak yang terbuat dari anyaman bambu).